Jumat, 08 April 2011

Aqidah tauhid (ma’rifat pada Allah, Malaikat, kitab, Nabi dan Rasul, Hari akhir dan Qadha Qadar)

Tugas 9 (semester 1)
Nama : leni herlina
Kelas : 1B
Nim : 1210 600 051
Aqidah tauhid (ma’rifat pada Allah, Malaikat, kitab, Nabi dan Rasul, Hari akhir dan Qadha Qadar)
Sebagian orang membawa tauhid dalam pengertian yang sangat longgar, hanya dengan mengucapkan “la ilaha illa Allah” di pandang sudah mempunyai ketauhidan yang sangat kuat. Namun sebagian yang lain menerapkan tauhid secara amat ketat, sehingga penghormatan dan pemuliaan apa pun yang diberikan kepada selain Allah dipandang sebagai penyimpangan dari tauhid.
Seperti yang telah kita ketahui, di dalam ilmu ketauhidan terdapat unsur penting yang sudah sangat umum di ketahui yaitu rukun iman. Rukun iman dibagi dalam enam bagian yaitu:
1. Iman kepada Allah
Tuhan yang diperkenalkan oleh islam adalah Tuhan yang mempunyai kehendak-Nya dan pengetahuan-Nya atas segala sesuatu baik yang ghaib maupun yang Nampak, ataupun rahasia dunia maupun rahasia langit. Seperti dalam Q.S Al-baqarah : 33 yang artinya:
“………., bahwa sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan”
Apabila Ia menghendaki kehancuran sesuatu, maka sungguh akan binasa. Namun bila Allah sudah menghendaki sesuatu untuk terjadi, maka terjadilah. Seperti dalam Q.S Al-baqarah : 117
“Allah pencipta langit dan bumi, dan bila Ia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya “jadilah”. Lalu jadilah ia”.

2. Iman kepada malaikat
Malaikat adalah makhluk tang tidak Nampak dan mempunyai tugas masing-masing. Fungsi malaikat diantaranya :
1. Sebagai utusan untuk menyampaikan wahyu Allah kepada Rasul-Nya
Q.S Asy Syu’araa : 192,193,194 menerangkan yang artinya:
“Dan sesungguhnya al-quran itu benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Dia dibawa turun oleh Ar Ruh Al Amien ke dalam hatimu (muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang diberi peringatan”
2. Sebagai perantara untuk memperkuat para nabi dan kaum muslimin
Q.S Al-baqarah : 87, yang artinya:
“Dan sesungguhnya kami telah mendatangkan Al Kitab (taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul dan telah kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu’jizat) kepada isa putera maryam dan kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus (jibril)…….”
3. Mendatangkan azab pada umat yang zalim dan yang mengingkari ayat-ayat Allah
Q.S Muhammad : 27, yang artinya:
“Bagaimanakah (keadaan mereka kelak) apabila malaikat mencabut nyawa mereka, seraya memukul muka dan punggung mereka?”
4. Menolong memohonkan ampunan bagi manusia yang ada di bumi.
Q.S Al-Mumin : 7, yang artinya:
“(malaikat-malaikat) yang memikul arsy dan malaikat yang berada disekelilingnya bertasbih memuji Tuhan-Nya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): “ya, tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka beri ampunlah kepada orang-orang yang bertaubat dan mengkuti jalan-jalan Engkau dan periharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala”

5. Membantu meningkatkan kehidupan rohaniyah manusia di dunia maupun di akhirat, dengan selalu memberi ilham kepada manusia untuk berbuat kebaikan.
Q.S Qaaf : 21, yang artinya :
“Dan datanglah tiap-tiap diri bersama dengannya seorang malaikat pegiring dan seorang malaikat penyaksi”
6. Mencatat segala perbuatan manusia
Q.S Al-Infithaar : 10,11,12. Yang artinya:
“pada hal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (disisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaan-Mu itu). Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
7. Mencabut nyawa, menjaga neraka, meniup sangkakala, dll.
3. iman kepada kitab
Iman kepada kitab yang diturunkan oleh Allah, berarti tidak hanya kepada al-quran saja namun kepada kitab yang di turunkan sebelumnya seperti jabur, taurat, dan injil. Terdapat dalam Q.S Faathir :35, yang artinya :
“….. dan tidak ada satu umat pun, melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan”
Al-Quran membenarkan kitab-kitab suci yang lainnya dan juga menguji kemurnian dari kitab-kitab suci itu. Karena itu Al-Quran memuat kisah-kisah dari nabi-nabi terdahulu untuk diambil pelajarannya dan menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Al-Quran memuat kisah para nabi-nabi di mulai dari kisah nabi Adam a.s
4. iman kepada para nabi dan para Rasul
Beriman kepada Allah berarti kita beriman pada wahyu-Nya. Karena wahyu disampaikan oleh para nabi atau rasul, maka seorang mukmin harus percaya kepada nabi atau rasul yang diutus oleh Allah SWT. Seperti yang diterangkan dalam Q.S fathir: 24, yang artinya:
“sesungguhnya kami mengutus kamu dengan kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tak ada suatu umat melainkan telah ada seorang pemberi peringatan diantara mereka”
Diantara para nabi dan rosul terdapat beberapa yang diberi gelar “Ulul Azmi” (keteguhan hati yang luar biasa) yaitu Nuh a.s, Ibrahim a.s, Isa a.s, dan Muhammad s.a.w.
5. iman kepada hari akhir
Kehidupan akhirat adalah lanjutan dari kehidupan di dunia ini. Namun hari akhir sering disebut sebagai hari kiamat. Terdapat dua macam kiamat, diantaranya :
1. Kiamat sugra (kiamat kecil) yang merupakan kehancuran, kematian, atau berakhirnya kehidupan setiap makhlukyang bernyawa. Firman Allah SWT dalam Q.S Ar-Rahman : 26-27, yang artinya:
“semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal”
2. Kiamat kubra (kiamat besar) adalah peristiwa besar atau hancur binasanya alam semesta beserta isinya (makhluk) sebagai awal dimulainya kehidupan akhirat. Kiamat akan terjadi, namun tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah SWT. Q.S Al-Araf : 187.
Peristiwa setelah kiamat :
1. Yaumul Ba’as : hari kebangkitan semua makhluk yang bernyawa setelah mengalami kematian atau kebinasaan dalam peristiwa kiamat. Q.S An-Nahl :38.
2. Yaumul Mahsar : hari dimana semua manusia akan berkumpul pada suatu tempat yang sangat luas untuk diberi keputusan oleh Allah SWT menurut amalan yang dikerjakan ketika hidup di dunia. Q.S Al-An’am : 22
3. Yaumul Hisab : hari perhitungan atas segala amal manusia selama hidup di dunia.
Q.S Al-Haqqah : 25
4. Mizan : timbangan amal
5. Surga dan Neraka
6. iman kepada qadha dan Qadhar
Di samping perencanaan umum ilahi yang sebagian besarnya dapat dimengerti manusia, perencanaan khusus pun tergantung kepada Allah. Semua yang terjadi didunia adalah atas kehendak Allah, tak ada fenomena di mana pun yang terwujud tanpa kehendak Allah termasuk kematian manusia. Firman Allah SWT Q.S ali imran : 143, yang artinya :
“sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagian ketetapan yang tentu waktunya…”
Beriman kepada Qadar atau takdir berarti percaya bahwa segala sesuatu itu ditentukan oleh Allah SWT dengan tidak menghilangkan kewajiban berikhtiar sekuat tenaga. Orang diwajibkan berikhtiar sekuat tenaga, tetapi menyerahkan hasil usahanya kepada takdir ilahi.


Daftar Pustaka :
1. Taqi Muhammad, MONOTAISME : Tauhid sebagai system nilai dan akidah islam, penerbit lentera, Jakarta , 1996.
2. Khadim Mujamma, AL-QURAN dan TERJEMAHNYA, li thiba’at al mush-haf asy-syarif, madinah Munawwarah, 1990.
3. Margiono, Pendidikan Agama Islam 3, yudhistira, Jakarta, 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar