MAKALAH
BAHASA
K E L O M P O K III
(disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah psikologi umum II)
Disusun oleh kelompok III
Hilman Gufron
Ilham siddiq
Leni herlina
Meta Farihatul Fauzia
Nela Anggraeni
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2011
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. salawat dan salam tidak lupa kami sampaikan pada Nabi Muhammad SAW.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nani Nuranuisah Djamal,M.Pd.,M.Psi selaku dosen Psikologi Umum yang telah memberikan tugas tentang “BAHASA” kepada kelompok kami, dan juga untuk rekan-rekan seperjuangan semoga Allah senantiasa membimbing kita semua dalam pencarian ilmu.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Bandung, Maret 2011
Penulis
i |
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
BAB II BAHASA
2.1 Pengertian Bahasa 2
2.2 Proses Bahasa 3
2.3 Keterkaitan Bahasa 3
2.4 Pemahaman melalui Bahasa 4
2.5 Pengaruh Bahasa.............................................................................................................. 4
2.6 Manfaat Bahasa 5
BAB III ANALISIS FILM 6
BAB IV KESIMPULAN 7
DAFTAR PUSTAKA 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan hasil dari proses berfikir dari ide dan konsep. Bahasa di dunia memiliki keanekaragaman. Yang dapat membedakan manusia dengan hewan adalah dari bahasanya. Dalam kehidupan sehari-hari, mudah sekali diamati bahwa bermula dari fikiran lalu tertuang dalam ucapan baik yang positif maupun negatif, bermacam-macam bahasa yang kita ketahui di dunia ini, bermacam-macam pula dialek bahasa yang kita ketahui.
Bagi kebanyakan siswa juga mahasiswa bahasa hanya suatu definisi bagi ucapan yang sering kita ucap baik dengan keluarga, teman maupun masyarakat. namun, mereka tidak pernah mengetahui apa makna sebenarnya dari bahasa itu sendiri. Apa saja yang mempengaruhi bahasa serta apa saja manfaat dan fungsi dari bahasa.
`1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Bahasa?
2. Bagaimana Proses bahasa?
3. Bagaimana keterkaitan bahasa dengan pikiran?
4. Seperti apa pengaruh bahasa?
5. Apa manfaat dan tujuan bahasa?
BAB II
BAHASA
2.1 Pengertian Bahasa
a. Bahasa adalah media manusia berpikir secara abstrak dimana objek paktual ditranspormasikan menjadi symbol-simbol bahasa yang abstrak. Dengan adanya transpormasi ini maka manusia dapat berpikir mengenai sebuah objek, meskipun objek itu tidak terinderakan saat proses berpikir itu dilakukan olehnya (surya sumantri, 1998)
b. Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
c. Menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar.
Berfikir adalah perkembangan ide dan konsep, cirri-ciri utama dari berfikir adalah abstraksi. Abstraksi dalam hal ini berarti anggapan lepasnya kualitas dari benda-benda, kejadian-kejadian dan situasi yang mula-mula dihadapi sebagai kenyataan. Sebagai factor penting, kemampuan abstraksi pada seseorang akan meningkatkan kemampuan dalam merumuskan sesuatu dengan tepat. Bila seseorang kurang memiliki daya abstraksi “bahasa” atau “lambang” yang dimilikinya akan terbatas. Manusia dapat berfikir karena manusia memiliki bahasa sedangkan hewan tidak.
“bahasa” hewan adalah bahasa insting yang tidak perlu dipelajari dan diajarkan, sedangkan bahasa manusia adalah hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Contohnya, ketika menyaksikan ekspresi seekor anjing atau simpanse yang sedang menunjukan kecerdasannya, kita sering berkata,”hanya satu kekurangannya, mereka tidak bisa berbicara untuk mengeluarkan pikirannya”.
Dengan bahasa, manusia bisa memberi nama kepada segala sesuatu, baik yang terlihat maupun tidak. Semua benda, pekerjaan, dan lain-lain yang abstrak bisa diberi nama. Dengan begitu, segala sesutu yang pernah diamati dan dialami dapat disimpan, menjadi tanggapan ddan pengalaman kemudian diolah (berfikir) menjadi pengertian-pengertian.
“bahasa menunjukan kualitas berbicara” atau bahasa menunjukan bangsa, artinya kepribadian seseorang atau bangsa bisa diamati dan dianalisis dari tutur katanya, bacaan yang digemarinya. Secara dialektis, karakter masyarakat akan membentuk karakter bahasa yang ada. Ibarat sebuah disket computer, perasaan, pikiran dan perilaku kita, disadari atau tidak banyak dipengaruhin oleh nilai-nilai yang dipengaruhi bahasa.
2.2 Proses Bahasa
Bahasa masuk dalam sistem memori, kemudian bekerja mempenggaruhi program perasaan dan pikiran yang diteruskan outputnya dalam bentuk ucapan dan perilaku. Kata-kata (bahasa) yang baik bersifat positif dan optimis, sebab hal itu akan mempengaruhi cara berfikir sampai dewasa.
2.3 Keterkaitan Bahasa
Bahasa, pikiran, dan budaya memiliki keterkaitan yang saling mempengaruhi masing-masing konstrak tersebut mencerminkan satu konstrak yang lain (Frawley dalam Forrester, 1996). Keterkaitan antara bahasa dan budaya terletak pada asumsi bahwa setiap budaya telah memilih jalannya sendiri-sendiri dalam menentukan apa yang harus dipisahkan dan apa harus diperhatikan untuk memberi nama pada realitas (Goldschmidt, 1960). Di sisi yang lain, keterkaitan antara bahasa dan pikiran terletak pada asumsi bahwa bahasa mempengaruhi cara pandang manusia terhadap dunia, serta mempengaruhi pikiran individu pemakai bahasa tersebut (Whorf dalam Rakhmat, 2000). Keterkaitan antara bahasa dan pikiran dimungkinkan karena berpikir adalah upaya untuk mengasosiasikan kata atau konsep untuk mendapatkan satu kesimpulan melalui media bahasa. Beberapa uraian para ahli mengenai keterkaitan antara bahasa dan pikiran antara lain:
a. Bahasa mempengaruhi pikiran
Pemahaman terhadap kata mempengaruhi pandangannya terhadap realitas. Pikiran dapat manusia terkondisikan oleh kata yang manusia digunakan. Tokoh yang mendukung hubungan ini adalah Benyamin Whorf dan gurunya, Edward Saphir. Whorf mengambil contoh Bangsa Jepang. Orang Jepang mempunyai pikiran yang sangat tinggi karena orang Jepang mempunyai banyak kosa kata dalam mejelaskan sebuah realitas. Hal ini membuktikan bahwa mereka mempunyai pemahaman yang mendetail tentang realitas.
b. Pikiran mempengaruhi bahasa
Pendukung pendapat ini adalah tokoh psikologi kognitif.
c. Bahasa dan pikiran saling mempengaruhi
Hubungan timbale balik antara kata-kata dan pikiran dikemukakan oleh benyamin vigot sky, seorang ahi sematik berkenmabgsaan rusia yang teorinya dikenal sebagai pembaharuan teori piaget mengatakan bahwa bahasa dan pikiran saling mempengaruhi. Penggabungan vigot sky rhadap kedua pendapat diatas banyak diterima oleh kalangan ahli psikologi kognitif. Kata-kata adalah bentuk pemberian pakaian pada realita factual yang terjadi secara nyata.
2.4 Pemahaman Melalui Bahasa
Bahasa juga memaksakan pemahamana pandangan konseptual pemakai bahasa karena secara tidak langsung manusia mengevaluasi realita berdasarkan bahasa yang manusia miliki. Dengan cara seperti inilah bahasa mempengaruhi fikiran dan tindakan manusia.
Sebuah desa miskin yang banyak penduduknya susah mencari makanan, hal tersebut bagi pemerintah bukanlah kelaparan, tetapi “rawan pangan”. Pelonjakan harga, bukanlah “kenaikan harga” tetapi “penyesuaian harga”. Upaya rakyat palestina lepas dari “penjajahan” Israel adalah tindakan “agresi” sedangkan tindakan Israel adalah “pembalasan”.
2.5 Pengaruh bahasa
Pengaruh bahasa terhadap fikiran dapat terjadi melalui aspek formal bahasa. Contoh salah satunya yaitu kata salju. Sebagian besar manusia memiliki kata yang sama untuk menggambarkan salju. Salju yang turun dari langit, salju yang sudah mengeras, atau salju yang meleleh, semua objek salju, tetap dinamakan salju. Berbeda dengan kebnyakan masyarakat orang Eskimo member label berbeda pada objek salju tersebut.
Secara selektif individu menyaring sensori yang masuk seperti yang di programkan oleh bahasa yang dipakainya. Dengan demikian, masyarakat yang memiliki perbedaan bahasa mempengaruhi perbedaan sensori.
2.6 Manfaat bahasa
Bahasa mempermudah kemampuan belajar dan mengingat, memecakan persoalan dan menarik kesimpulan. Bahasa memungkinkan individu menyandi peristiwa dan objek dalam bentuk kata-kata. Dengan bahasa individu mampu mengabstraksikan pengalamannya dan mengkomunikasikannya pada orang lain karena bahasa merupakan sistem lambang yang tidak terbatas yang mampu mengungkapkan segala pemikiran.
BAB III
ANALISIS FILM
Film tersebut menceritakan seorang laki-laki yang terjebak dalam rutinitas pekerjaan sehari-harinya. Hampir semua bahasanya hanya ditujukan untuk keperluan pekerjaannya, yang menyebabkan dia tidak bergairah dalam hidupnya untuk menukmati kegiatan sehari-harinya.
Ditengah kegiatan rutinitasnya, dia bertemu dengan seorang wanita disebrang kantornya yang mengajak dia berkomunikasi. Pada awalnya ia memang merasa ragu, akan tetapi ia mencoba untuk berkomunikasi dengan wanita tersebut.
Hari demi hari ia lalui dengan terus berkominikasi dengan wanita tersebut , ia semakin bersemangat dalam melakukan aktifitas, akan tetapi di suatu hari pada saat si pria ingin mengajaknya bertemu tetapi tidak sempat mengutarakanny dikarenakan si wanita tersebut terburu terlibat pembicaraan dengan atasannya. Semenjak itu perbicaraan terhenti.
Keesokan harinya si pria bersemangat untuk langsung bekerja karena ingin mengutarakan keinginanny untuk bertemu’ tetapi ternyata si wanita tersebut sudah pindah ruangan entah kemana, setelah ia tahu akan hal itu ia mulai tak bersemangat lagi dalam melewati harinya hingga suatu ketika ada seseorang yang menyorotkan pantulan sinar matahari dari seberang tempat si pria bekerja, dan ternyata orang tersebut adalah si wanita itu, ternyata dia mendapatkan kenaikan pangkat di tempat kerjanya. Setelah berbincang lagi akhirnya si pria itu lngsung mengutarakan keinginannya untuk bertemu.
BAB IV
KESIMPULAN
1. Menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar. Bahasa adalah hasil dari berfikir
2. Bahasa dipengaruhi oleh masing-masing kebudayaan bangsa, contohnya Negara Indonesia menggunakan bahasa Indonesia, Negara Jepang menggunakan bahasa jepang.
3. Bahasa merupakan factor terpenting dalam berfikir atau manusia dapat berfikir karena manusia mempunyai bahasa, sedangkan pada hewwan yaitu bahasa insting.
4. Fungsi bahasa yaitu dengan bahasa manusia bisa member nama kepada segala Sesutu, seperti pada benda, sifat, pekerjaan, dan hal-hal yang abstrak lainnya.
5. Proses bahasa yaitu segala sesuatu yang pernah diamati dan dialami yang disimpan dalam memori otak, kemudian menjadi tanggapan dan pengalaman-pengalaman kemudian diolah (berfikir) menjadi pengertian yang diungkapkan melalui bahasa.
6. Bahasa bergantung pada proses berlatih dan mengingat
7. Manfaat bahasa yaitu mengatur dan menentukan perasaan, fikiran dan perilaku kita yang disadari maupu tidak.
8. Bahasa mampu mengubah fikiran, antara lain :
a. Bahasa meningkatkan komunikasi
b. Bahasa memperluas fikiran dengan adanya abstraksi
c. Bahasa membentuk kebudayaan
d. Bahasa dapat membangun karakter dan fikiran
DAFTAR PUSTAKA
Sobur,Alex. 2003. Psikologi Umum. Pustaka Setia: Bandung.
Widiarso,Wahyu. 2005. Pengaruh Bahasa pada Fikiran. UGM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar