Nama : Leni herlina
Kelas : II B- Psikologi
Nim : 1210 600 051
1. pengertian syahadat
Syahadat berasal dari bahasa arab “as-shadah” dari kata kerja sahida yang artinya “Ia menyaksikan” yang berarti pengakuan atau penyaksian.
Syahadat merupakan asas dan dasar bagi rukun islam. Syahadat merupakan ruh, inti, dan landasan seluruh ajaran islam. Syahadat sering disebut “syahadatain” karena terdiri dari 2 kalimat, yaitu :
1. kalimat pertama :
“asyhadu an-laa ilaaha illallaah”
Artinya : “saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah”
2. kalimat kedua :
“wa asyhadu anna Muhammadan rosuulullaah”
Artinya : “dan saya bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah utusan Allah”
2. makna syahadat
- Kalimat pertama menunjukkan pengakuan tauhid. Artinya, seorang muslim hanya mempercayai Allâh sebagai satu-satunya Allah. Allah adalah Tuhan dalam arti sesuatu yang menjadi motivasi atau menjadi tujuan seseorang. Jadi dengan mengikrarkan kalimat pertama, seorang muslim memantapkan diri untuk menjadikan hanya Allâh sebagai tujuan, motivasi, dan jalan hidup.
- Kalimat kedua menunjukkan pengakuan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allâh. Dengan mengikrarkan kalimat ini seorang muslim memantapkan diri untuk meyakini ajaran Allâh seperti yang disampaikan melalui Muhammad saw, seperti misalnya meyakini hadist-hadis Muhammad saw. Termasuk di dalamnya adalah tidak mempercayai klaim kerasulan setelah Muhammad saw.
3. kandungan kalimat syahadat
1. Ikrar
Ikrar yaitu suatu pernyataan seorang muslim mengenai apa yang diyakininya.Ketika kita mengucapkan kalimat syahadah, maka kita memiliki kewajiban untuk menegakkan dan memperjuangkan apa yang kita ikrarkan itu.
2. Sumpah
Syahadat juga bermakna sumpah. Seseorang yang bersumpah, berarti dia bersedia menerima akibat dan risiko apapun dalam mengamalkan sumpahnya tersebut. Artinya, Seorang muslim itu berarti siap dan bertanggung jawab dalam tegaknya Islam dan penegakan ajaran Islam.
3. Janji
Syahadat juga bermakna janji. Artinya, setiap muslim adalah orang-orang yang berjanji setia untuk mendengar dan taat dalam segala keadaan terhadap semua perintah Allah SWT, yang terkandung dalam Al Qur'an maupun Sunnah Rasul.
4. syarat syahadat
Syarat syahadat adalah sesuatu yang tanpa keberadaannya maka yang disyaratkannya itu tidak sempurna. Syarat syahadat, yaitu:
- Pengetahuan
Dia wajib memahami isi dari dua kalimat yang dia nyatakan itu, serta bersedia menerima konsekuensi ucapannya.
- Keyakinan
Seseorang yang bersyahadat mesti mengetahui dengan sempurna makna dari syahadat tanpa adanya sedikitpun keraguan.
- Keikhlasan
Ikhlas berarti bersihnya hati dari segala sesuatu yang bertentangan dengan makna syahadat. Ucapan syahadat yang bercampur dengan riya atau kecenderungan tertentu tidak akan diterima oleh Allah SWT.
- Kejujuran
Kejujuran adalah kesesuaian antara ucapan dan perbuatan. Pernyataan syahadat harus dinyatakan dengan lisan, diyakini dalam hati, lalu diaktualisasikan dalam amal perbuatan.
- Kecintaan
Kecintaan berarti mencintai Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman.
· Penerimaan dan ketundukan
Penerimaan berarti penerimaan hati terhadap segala sesuatu yang datang dari Allah dan Rasul-Nya. Dan ketundukan yaitu seorang muslim yang bersyahadat harus mengamalkan semua perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya.
4. makna syahadat bagi muslim
- pintu masuk menuju islam yaitu syarat sahnya iman adalah dengan bersyahadatain (bersaksi dengan dua kalimat syahadah)
- intisari ajaran islam yaitu pokok dari ajaran islam adalah syahadatain, sebagaimana ajaran yang dibawa Nabi-nabi dan Rosul-rosul sebelumnya
- pondasi iman yaitu bangunan iman dan islam itu sesungguhnya berdiri di atas dua kalimat syahadah
- pembeda antara muslim dengan kafir yaitu hal ini berkenaan dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban syariat yang akan diterima atau ditanggung oleh seseorang setelah dia mengucapkan dua kalimat syahadah
- jaminan masuk surga yaitu Allah SWT memberi jaminan surga kepada orang yang bersyahadatain
Nama : leni herlina
Kelas : II B-psikologi
Nim : 1210 600 051
Filsafat
Pandangan islam terhadap hubungan akal dan badan
Akal berasal dari kata al-‘aql. Dengan kekuatan akal orang mendapatkan ilmu dan ilmu yang digunakan serta dimiliki oleh manusia bergantung pada kekuatan akalnya. Selain itu akal adalah al-hijr, menawan atau mengikat. Kata tersebut dari segi bahasa pada mulanya berarti : tali pengikat, penghalang. Al-Qur’an menggunakannya bagi sesuatu yang mengikat atau menghalangi seseorang terjerumus dalam kesalahan atau dosa. Orang yang berakal adalah orang yang mampu mengikat atau mengendalikan hawa nafsunya. Kemampuan seseorang untuk mengikat hawa nafsu, akan menempatkan hawa nafsu pada posisi yang serendah-rendahnya, sehingga hawa nafsu tidak dapat menguasai dirinya, ia akan mampu memahami wahyu sebagai kebenaran. Orang yang tidak mampu menawan hawa nafsunya tidak akan mampu mengendalikan dirinya.
Akal juga mengandung arti kebijaksanaan, pemahaman. Ada pula yang mengartikan akal dengan pembatasan dan pencegahan, perlindungan atau kemampuan seseorang untuk menemukan dirinya sendiri. Di sini diartikan orang berakal adalah orang yang mampu membatasi dan mencegah hawa nafsunya serta memberikan perlindungan sampai pada batas-batas yang diperlukan. Dengan demikian akal akan mampu melihat kebenaran. Nampaknya bahwa hawa nafsu tidak dihilangkan sama sekali, sebab ia diperlukan dalam kadar tertentu. Dalam batas-batas itulah di bawah kendali akal seseorang akan mampu menemukan jati dirinya.
kata akal juga dipakai dalam arti kecerdasan praktis,sehingga Orang berakal adalah orang yang mempunyai kemampuan atau keterampilan menyelesaikan masalah, kapanpun masalah itu timbul ia akan mampu menyelesaikan dan mengatasinya, sehingga ia akan dapat menghindari dari bahaya itu.
Al-Jurjani mengemukakan beberapa pengertian akal yaitu: akal ialah substansi jiwa yang diciptakan Allah SWT, yang berhubungan dengan badan manusia, akal juga berarti cahaya (nur) dalam hati untuk mengetahui kebenaran dan kebaikan. Adapula yang mengartikan akal dengan substansi yang murni dari materi yang hubungannya dengan badan dalam bentuk yang mengatur dan mengendalikan. Menurut pendapat lain, akal adalah sebuah kekuatan bagi jiwa berpikir, karena jelas bahwa kekuatan berpikir berbeda dengan jiwa yang berpikir. Sebab pelaku perbuatan (fa’il) sebenarnya adalah jiwa, sedangkan akal adalah alat bagi jiwa.
akal merupakan substansi yang sangat penting dalam diri manusia dan sebagai cahaya (nur) dalam hati yang berguna untuk mengetahui kebenaran dan kebatilan, mengatur dan mengendalikan jasmani.
Akal memiliki arti menahan, melarang, dan mencegah. Maka orang yang berakal yaitu orang yang mampu menahan dan mengikat hawa nafsunya. Akal merupakan organ tubuh yang terletak di kepala (otak) yang memiliki cahaya nurani dan dipersiapkan untuk memperoleh pengetahuan dan kognisi. Akal juga diartikan sebagai energy yang mampu memperoleh, mengolah, dan mengeluarkan pengetahuan.
Fungsi akal :
1. Berfungsi untuk berfikir.
2. Menghantarkan eksistensi manusia pada tingkat kesadaran.
3. Mampu mencapai kebenaran.
terima kasih sudah berbagi referensinya.
BalasHapus