Jumat, 08 April 2011

filsafat manusia "hakekat manusia dalam pandangan islam"


Nama : Leni Herlina
Kelas  : II B- Psikologi
Nim    : 1210 600 051
Filsafat manusia
Hakekat manusia dalam pandangan islam
1.      Hakekat penciptaan manusia
Manusia berasal dari dua unsure yaitu unsure rohani (nyawa atau jiwa) dan unsure jasmani (tubuh atau raga).  Sehingga keduanya bisa diartikan jiwa raga.
Dari segi penciptaannya, rohani berasal dari Allah secara langsung, sedangkan jasmani berasal dari sari pati tanah. Seperti dalam Q.S al-isra ayat 85 yang berbunyi:
“dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah “roh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu di beri pengetahuan kecuali sedikit” (Q.S al-isra : 85)
Dari ayat diatas terkandung pengertian bahwa :
1. hakekat roh hanya diketahui oleh Allah
2. ilmu pengetahuan manusia tidak akan mampu menyingkap rahasia roh kecuali hanya sedikit
sedangkan jasmani berasal dari sari pati tanah. Seperti dalam Q.S Al-hijr : 26 yang berbunyi :
“dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang di beri bentuk”
Dan Q.S al-mu’minun : 12-14, yang berbunyi :
“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah, kemudian kami jadikan dari sari pati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maha suci Allah, pencipta yang paling baik”
Ayat di atas menyatakan bahwa manusia diciptakan dari bahan dasar yang sangat sederhana dan amat rendah nilainya, yaitu dari unsure tanah lalu diperoses secara bertahap menjadi nuthfah yaitu makhluk sel satu yang disebut sel benih atau sperma. Sel ini akan membuahi ovum atau sel telur di dalam rahim dan terjadilah alaqah (nidasi) yaitu konsepsi yang melekat dengan kokoh pada dinding rahim. Kemudian alaqah berkembang menjadi mudghah yaitu sel yang semakin membesar yang lepas dari tempat lekatannya, kemudian secara berangsur-angsur terbentuklah kerangka tulang yang dibalut dengan otot dan daging. Dan terbentuklah sosok wujud bayi.
2.      Hakekat manusia
“dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “aku hendak menjadikan khalifah di bumi” (Q.S Al-baqarah :30)
Allah menciptakan manusia yaitu sebagai penguasa bumi dengan dijadikannya manusia sebagai khalifah di muka bumi. Khalifah merupakan tugas mengatur dimana yang diatur yaitu bumi dan segala isinya. Untuk merealisasikan hal itu, manusia di beri akal yang sempurna. Oleh karena itu, segala yang terdapat diatas bumi, lautan, dan diperut bumi harus diolah demi kesejahteraan dan kebahagiaan hidup manusia. Seperti dalam al-quran yang berbunyi:
“Dia (Allah) yang telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menyuruh kamu memakmurkannya” (Q.S Hud : 61)
“Dia (Allah) yang telah menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu sekalian” (Q.S Al-baqarah: 29)
Sebagai manusia harus mampu memakmurkan bumi, menjaga, dan mengambil manfaatnya, serta selalu mengingat Allah. Karena semua yang ada di bumi ini hanyalah untuk manusia semata. Allah menjanjikan kepada manusia akan menjadi penguasa bumi dengan syarat harus beriman dan mengerjakan amal shaleh. (Q.S An-nur : 55).
3.      Hakekat tugas manusia
“tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk mengabdi (menyembah) kepada-Ku” (Q.S Adz-dzariat : 56)
Pengertian menyembah dalam ayat diatas yaitu bukan hanya pada shalat, puasa, zakat, dan haji namun meliputi segala gerak-gerik , tingkah laku, tutur kata, dan perbuatan yang disadari dengan lilahi taala.
Dalam ayat lain dijelaskan tentang tugas manusiadi dunia hanyalah untuk beribadah yaitu Q.S Al-Bayyinah ayat  5, yang berbunyi :
“padahal mereka tidak disuruh kecuali : supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan Agama dengan lurus..”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar